Ditulis Oleh: Ruslianti, S.Pd.
Hari Minggu, Raihan bermain bersama teman-temannya di taman. Saat makan siang, Raihan terlihat canggung karena harus minta bantuan pada temannya untuk membuka botol minumannya.
Raihan berkata dalam hati, “Aku ingin menjadi anak mandiri.”
Malam itu, Raihan curhat pada Mama tentang perasaannya. Mama tersenyum lembut, “Tentu, Nak. Kamu bisa menjadi anak mandiri.”
Mama pun mengajari Raihan cara membuka botol sendiri dan mengingatkan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan.
Hari Senin di sekolah, Raihan ingin membawa bekal sendiri. Saat makan siang, dia dengan bangga membuka botol dan makanannya sendiri.
Guru senang melihat Raihan mandiri, “Hebat, Raihan! Kamu sudah menjadi anak yang tangguh.”
Raihan tersenyum dan berkata, “Terima kasih, Bu. Aku ingin menjadi anak mandiri supaya bisa membantu teman-teman dan tidak merepotkan orang lain.”
Sejak itu, Raihan selalu berusaha mandiri dalam segala hal. Ia belajar menata buku sendiri, membantu membersihkan meja, dan rajin menyimpan mainannya.
Raihan merasa bahagia karena bisa melakukan banyak hal sendiri. ***